Kongres dan Deklarasi Apernas


BPTU-HPT Denpasar mengikuti seminar Nasional Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Fapet Udayana) serta Deklarasi dan Kongres I Asosiasi Ahli Reproduksi dan Pemuliaan Ternak Nasional (Apernas) pada hari Rabu, tanggal 24 Juli 2024. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fapet Udayana ini dihadiri oleh anggota Apernas dan juga beberapa tamu undangan seperti BPTU-HPT Denpasar, BBVet Denpasar, BSIP Bali dan beberapa tamu undangan lainnya. 

Pada Kegiatan ini dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc, IPU sekaligus sebagai Key Note Speaker. Pada kesempatan ini Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc, IPU menyampaikan dukungannya akan pembentukan Apernas dan penyelenggaraan Seminar Nasional karena kegiatan sangatlah penting untuk kemajuan peternakan dan kesehatan hewan khususnya dalam mewujudkan visi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan asal ternak. Kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi target prioritas dalam kebijakan pembangunan pemerintah. Salah satu program utama yang telah dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah program makan bergizi. Untuk mendukung program tersebut maka diperlukan penyediaan daging, telur dan susu sebagai sumber protein hewani dalam jumlah yang cukup. Agar penyediaan daging, telur dan susu maka diperlukan peningkatan populasi dan produksi ternak dalam negeri. Peningkatan populasi akan tercapai sesuai target yang diharapkan apabila para ahli-ahli reproduksi dan juga petugas reproduksi dilapangan mampu menerapkan teknologi dan inovasi dalam mendorong efisiensi reproduksi ternak berbasis sumber daya lokal.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa Ketahanan pangan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup ketersediaan pangan, tetapi juga akses, kualitas, dan keberlanjutan. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan keterbatasan sumber daya alam khususnya persaingan dalam penggunaan lahan, kita dituntut untuk mencari solusi inovatif dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama pangan asal hewani